Kamis, 21 Februari 2013

Grafik Kehidupan


Usia 20an, Usia Dewasa Dan Labil
Inilah psikologi kehidupan, jenjang kehidupan, tangga kehidupan.
Sebelum anda membaca artikel ini, jawab dengan hati anda berapakah usia anda sekarang?
Umumnya fase kehidupan itu ibarat sebuah grafik, tentunya bukan grafik dalam hitungan matematika ya ^_^.  Akan tetapi grafik dalam analogi kehidupan. Sejak awal lahir kedunia hingga meninggal dunia, itu adalah fase kehidupan yang sudah di tentukan Tuhan.
Ini fakta bukan rekayasa. Setiap manusia mempunyai fase kehidupan ibarat sebuah grafik ada fase naik dan ada turun. Di analogikan dengan realita bahwa usia pada 0- 10 tahun adalah usia kanak-kanak yang masih menikmati dunianya dengan bemain bersama seusianya, tak menanggung masalah apalagi menyikapinya.
Usia 11-19 tahun, rentang usia ini adalah rentang yang labil dimana setiap orang akan mengalami fase penjajakan. Proses seseorang menunjukkan siapakah dia?? Ada yang cantik; pamer kecantikan, ada yang pintar; pamer kepintaran, ada yang kuat; menindas yang lemah. Fase ini rentan terpengaruh dengan segala hal, rasa keingintahuan yang kuat tentang sesuatu.
Usia 20-24 tahun, pada fase ini, seseorang sedang di uji mentalnya, emosionalnya, serta keimanannya. Mengapa demikian, koreksilah diri anda sekarang (yang sedang baca). Pada usia ini banyak masalah yang menghampiri dan jika tidak dapat menyikapinya dengan baik ada kemungkinan akan semakin terpuruk. (bener gak J ) ini namanya uji mental dan emosional. Emosi pada orang yang usianya 20-24 tahun merupakan emosi yang labil. Jadi jika mempunyai masalah jangan di selesaikan sendiri, beritahulah atau konsultasikan pada seseorang yang lebih dewasa dari anda supaya dapat menyikapinya dengan baik. Ingat, Pada usia ini juga seseorang posisinya berada di bawah, sering diremehkan dan dihina.
Usia 25-30 tahun, pada fase ini adalah masa awal karier seseorang. Merintis karir sangat cocok pada usia ini. Usia 31-40 tahun, pada fase ini masa-masa sulit dalam karier. Disibukkan dengan banyak pekerjaan. Biasanya pada usia ini anda sedang menaiki tangga kesuksesan dan bahkan bisa saja sedang menikmati puncak kesuksesan karier. Disamping karier, terkadang pada usia ini anda dihadapkan dalam suatu masalah misalkan masalah dalam kehidupan berumah tangga dll.
Usia 41-50 tahun, inilah fase yang ditunggu-tunggu, menikamati hasil kerja keras, tanggung jawab sedikit demi sedikit berkurang. dan Usia 51- 60 tahun adalah saat menikmati kehidupan.
URAIAN DI ATAS ADALAH OPINI SAYA SENDIRI YANG IDENYA SAYA DAPATKAN DARI PERCAKAPAN DENGAN SALAH SEORANG TEMAN KULIAH DI DALAM BUS SAAT HENDAK PULANG KE RUMAH.

Sabtu, 16 Februari 2013

Sejarah suku Komering


bagi yang belum tauu, dan merasa keturunan suku komering, silahkan baca ya! untuk sekedar tambahan pengetahuan dan ilmu sejarah.



SEJARAH SUKU KOMERING,,
1. Asal nama suku komering 
Sebelum abad ke IX daerah tersebut sedang ramainya perdagangan pinang dengan India. Untuk mengumpulkan pinang di daerah itu oleh pihak pembeli  ditunjuklah seorang saudagar yang betindak sebagai perwakilan perdagangan. Kepada wakil perdagangan ini rakyat ini menamainya KOMERING SING, berarti "juragan pinang".  Kuburan komering sing masih ada di dekat pertemuan sungai Selabung dan Waisaka dihulu kota muara dua. Dari tempat makam tersebut dinamailah sungai yang mengalir hingga ke muara (Minanga), dengan nama sungai komering. Mulai saat itulah semua penghuni di sekitar sungai tersebut dinamai orang komering, dan daerahnya dinamai DAERAH KOMERING.
Setelah terjadinya perubahan geografis karena peristiwa alam, muara sungai komering terjadi pendangkalan sepanjang 125 m pertahunya ke arah Bangka, akibat terjadi pendangkalan aliran, sungai komering terpecah menjadi 2 cabang
·         Aliran sungai yang lama menyempit disebelah timur sampai di minanga dan rawa/lebak.
·         Aliran sungai baru disebelah barat mengalir ke aerah tobong, plaju dan bermuaran di sungai musi.
2. Kepuhyangan suku komering
Kelompok yang pertama kali kita kenal dengan nama Samandaway dari kata Samanda Di Way berarti mengikuti atau menyusuri sungai. Kelompok samandaway akhirnya sampai dimuara sungai dan kemudian memencar, mencari tempat yang strategis dan mendirikan beberapa kepuhyangan.
1.   Kepuhyangan pertama menempati pangkal teluk yang agak membukityang kini kita kenal dengan gunung batu berada dibawah pimpinan puhyang ratu sabibul.
2.   Kepuhyangan kedua menempati suatu dataran rendah yang kini dinamakan maluway dibawah pimpinan puhyang kaipatih kandil. Ditinjau dari sudut bahasa mandu adalh kata kerja aktip yang berarti pandu berarti petunjuk jalan, jadi manduway berarti petunjuk jalan di sungai.
3.   Kepuhyangan ketiga menepati muara dalam teluk dibawah pimpinan puhyang minak ratu damang bing. Di tempat ini kemudian dikenal minanga.
4.   Kepuhyangan keempat ini menemukan suatu padangan rumput yang luas kemudian menempatinya. Mereka dibawah pimpinan puhyang umu sipadang. Pekerjaan mereka membuka padangan rumput di sebut madang, yang kemudian dijadikan nama kepuhyangan madang tempat pertama yang mereka duduki di namakan gunung terang.
5.   Kepuhyangan kelima dibawah pimpinan puhynag jati keramat isterinya menurut kepecayaan setempat berasal dari bungan mayang pinang, kepercayaan ini membekas dan di abadikan pada nama kepuhyangan mereka yaitu bunga mayang.

Demikian sejarah singkat suku komering, nantikan postingan selanjutnya tenntang adat perkawinan komering.
kutipan sumber Ismail,Arlan.2002. Adat Kebudayaan Komering Ulu. Palembang : Unanti Press


Jumat, 15 Februari 2013

Moment jaket kuning kampus biru


Teringat moment saat itu,,
foto bersama teman baru, sahabat baru, keluarga baru,
dulu orang asing bagi ku, tapi sekarang keluarga bagi ku.
yahh keluarga baru ku PPKN 2008,

24 agustus 2008, pertamakali menginjakkan kaki ku di kampus itu. kampus biru gudang ilmu. saat pertama kali masuk kesebuah gedung megah nan kokoh.

     bingung ini gedung apa istana yah,
     yah, belum pernah melihat gedung ini sebelumnya,,      subhanaallah

1 september 2008, awal perkuliahan yang masih sangat kaku, bingung, terasa asing karena semuanya tak ada yang dikenal.
kenalan dengan yang ini,,, trus kenalan dengan teman yang lainya, yang kenal pertama tadi lupa siapa namanya, alhasil hanya ingat muka saja,,, tanpa mengingat nama, aneh dari kejauhan saja kenal gaya jalannya hingga menuju ruang kuliah tapi nyatanya namanya lupa,,,zzzz bener-bener lupa


kini, tanpa terasa  seiring berjalan nya waktu, orang yang dulunya asing bagi ku kini menjadi bagian dari kisah ku, bagian dari pengalaman hidupku. Semua tertulis dalam memoryku, tertanam dalam jiwa ku, tak akan pernah kulupa semuanya. Semua tentang pertemanan, semua tentang persahabatan, semua tentang tangis dan air mata bagiku yang mungkin semua orang tak tahu itu.

hingga tiba moment sekarang, semuanya sibuk dengan kesibukan masing-masing. Ada yang sudah wisuda, Kerja, ada yang sibuk nyusun skripsi, ada yang masih kuliah.

Kini semua BUSY...biziii
ehhm ingin kembali ke masa itu..
  

Senin, 04 Februari 2013

Ketika Awan Menangis


KETIKA AWAN MENANGIS

Semerbak alam menerpa langit
Bumi peka dengan alam
Manusia fokus dengan target
Tanah hijau menjadi buram
            Saat semua insan lupa
            Sibuk dengan duniawi
            Hedonisme prioritas utama
Kerusakan nyata ulah manusia
Semula menjulang tinggi
Kini menjadi datar dan rata
Tidakkah kau tahu penghuni bumi
Awan menangis tak terbendung oleh bumi
Melanda seluruh penjuru tanah buram
Rumah, masjid, gedung sekolah bersemedi
Dalam lingkupan awan yang temaram
Lihatlah, siapakah yang rugi
Bacalah, apakah penyebabnya
Pahamilah, bagaimanakah solusi
Lakukanlah, rawat dan jaga

Minggu, 03 Februari 2013

Behide The Scene Sidang Skripsi



Mentari  menyambut pagi begitu cerah. Percikan embun begitu sejuk.  Dentingan jarum jaram seolah berputar begitu cepat,  ingin detik ini, menit ini, jam ini, saat ini, hari ini berlalu dengan cepat tanpa terasa.
Jarum jam menunjukkan pukul 06.00 WIB, semakin mendekati momen yang ditunggu. Saat dimana pertanggung jawaban atas hasil karya selama 4,5 tahun duduk di bangku kuliah. Ini lah saat yang paling menengangkan. Hati yang gelisah tanpa sebab, badan gemetar, perut lapar terasa kenyang, nervous  bercampur menjadi satu.
Sementara itu ujian skripsi akan dimulai pada pukul 08.30 WIB masih tersisa 2,5 jam lagi yang saat itu dimanfaatkan untuk belajar. Walaupun belajar hanya sekilas mata memandang, tak dipungkiri materi pun hanya sekilas mampir di otak yang sudah sangat penuh dengan kegelisahan.
Waktu sudah semakin mendekati yang menunjukkan pukul 09.00 WIB Muka pucat, nervous  tak kunjung reda hingga saat yang ditunggu tiba.
        Tini anadia “ panggil ketua prodi”
        ya, pak “sahut ku”
        silahkan masuk “ kata ketua prodi”
Dengan mengucap basmallah, saya masuk keruangan dimana lima dosen sudah menunggu di ruang tersebut, yahhh ruang yang paling menenggangkan, terasa asing meskipun ruangan tersebut sering digunakan untuk perkuliahan tak terkecuali ruang kami (anak PPKn 08) beberapa semester yang lalu.
Ujian pun akan segera dimulai, saya masih duduk kursi di sudut ruangan sambil menunggu aba-aba dari ketua prodi.
        silahkan dimulai pak Bijak “kata ketua prodi”
        baiklah “sahut pak Bijak”
Pak Bijak adalah dosen penasehat akademik sekaligus pembimbing skripsi pertamaku. Beliau lah yang membimbing penyusun skripsi ditemani Ibu Slow sebagai pembimbing kedua.
Tak lama kemudian ujian skripsi atas nama Tini Anadia dimulai, dibuka oleh pembimbing pertama dengan mengucapkan bismillahirohmannirrahiim ujian skipsi dimulai. Rasa gemetar, nervous sudah sedikit berkurang. Usai pembukaan sidang skripsi, ada beberapa kalimat yang membuat saya tersenyum kecil hingga menghilangkan sedikit nervous ku, yang dilontarkan oleh pak Bijak.
saya tahu anda bukan berasal dari daerah solo, sunda ataupun daerah jawa dan sekitarnya, saya tahu anda berasal dari daerah yang sudah dikenal ataupun terkenal dengan watak yang keras dan volume suara yang keras dan kuat, maka jawablah pertanyaan dari para dosen dengan suara yang lantang”
Mendengar perkataan itu, saya hanya tersenyum kecil. Pesan yang singkat tapi tepat sasaran. Sementara itu sudah ada empat orang dosen yang duduk dihadapan ku termasuk pak Bijak. Grogi, badan gemetar itu kembali menyerang tubuh ku. Tibalah dosen pertama yang menguji ku yaitu pak Ramah sebagai ketua prodi. Beliau dosen yang baik dan ramah dengan mahasiswa.
        Tini Anadia, apa judul skripsimu “tanya pak Ramah”
Persepsi masyrakat tentang manfaat pemberian gelar adat perkawinan di desa Campang Tiga Ilir “jawabku”
Coba kamu presentasikan penelitian kamu itu! “suruh pak Ramah”
Masih dengan perasaan nervous, saya mencoba mempresentasikan hasil penelitian, mulai dari latar belakang, metodologi penelitian, pembahasan hingga kesimpulan. Efek dari nervous itupun melanda lidah ku yang sedikit terbata-batah dalam menjelaskan hasil penelitian. Walaupun  sesaat sebelum sidang dimulai lidah ku begitu lancar menjelaskan  penelitian saya. Alhamdulillah meskipun begitu ternyata tak mengurangi nilai.
        sudah presentasinya “kata pak Ramah”
Sudah pak “jawabku”
Ya sudah, itu saja dari bapak silahkan dilanjutkan dnegan dosen yang lain “kata pak Ramah”
Hah, bengong dalam hati dan berkata “itu saja pak”
iya itu saja “jawab pak Ramah”
Sungguh mengejutkan  di luar dugaan saya yang mengira akan banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh pak Ramah disamping itu juga dengan presetasi yang sedikit singkat dan terbata-batah, ternyata hanya itu. Dalam hati ku berkata “alhamdulillah”
Selanjutnya dosen kedua pun mulai menguji yaitu pak Baik.
Tini Anadia, coba kamu jelaskan apa hasil penelitian kamu “suruh pak Baik”
Saya pun menjelaskan hasil penelitian saya mulai dari hasil angket, dokumentasi, dan terakhir wawancara. Usai menjelaskan, pak Baik bertanya kembali. Hingga beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepada saya, dan alhamdulillah pertanyaan nya dapat saya jawab dengan baik. Saya hanya disuruh untuk memperbaiki beberapa tulisan yang salah pengetikan  dan tdak sesuai dengan buku pedoman.
Penguji pertama, alhamdulillah
Penguji kedua, juga alhamdulillah.
Nah,ini giliran penguji ketiga yang paling saya takut kan
Oke, Tini, anda mengambil judul ini, apa latar belakang anda? “Tanya pak Jenius”
Kemudian saya jelaskan sesuai dengan apa yang saya tulis.
Bukan ini yang menjadi latar belakang anda, penelitian ini tidak ada masalah. “Kata pak Jenius”
Dengan muka yang mulai memerah, saya tersendat-sendat dalam menjelaskan hingga tak mampu meyakinkan pak Jenius.
Latar belakang permasalahanya kurang tepat, nanti diperbaiki ya! “Suruh pak Jenius”’
iya pak, nanti saya perbaiki. “jawabku”
Belum selesai sampai disitu, masih ada beberapa pertanyaan lagi yang berikan pak Jenius pada saya.
        “kamu orang komering. Saya ingin tahu banyak tentang komering, sebenarnya gelar itu apa?, bagaimana cara pemberiannya?, terus kepada siapa diberikan gelar?, dan apa manfaatnya?”
Kemudian saya menjawab satu persatu pertanyaan, dan menjelaskan dengan keadaan yang sebenarnya. Tak berhenti disitu, maka timbul beberapa pertanyaan lagi yang dilontarkan pak Jenius.
        “Yang disebut orang komering itu yang mana?. Apa ciri-cirinya? seandainya kamu orang komering, tapi kamu tinggal di luar daerah, apakah kamu masih disebut orang komering?, terus jika orang yang tinggal di luar komering apakah melaksanakan adat komering juga?
Dengan menarik nafas saya berusaha untuk menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut, alhamdulillah jawaban saya diterima dan pak Jenius mengerti atas penjelasan saya. Fikir ku dalam hati, “subhanaallah bapak ni jenius sekali, hingga seluk beluk dan akar-akarnya pun dikupas habis”
Lagi-lagi serangan pertanyaan pun belum selesai, hingga suatu kondisi membuat saya bleng, dimana pertanyaan tersebut membuat keadaan saya terpojok.
        Pertanyaan terakhir, apa hasil penelitian anda?”Taya pak Jenius”
Akhirnya, tiba juga pada pertanyaan terakhir “ ucapku dalam hati”. Saya menjelaskan hasil penelitian sesuai dengan apa yang saya tulis.
        “bukan seperti ini seharusnya penelitian anda, anda harus mengkaitkan hasil penelitian dengan teori yang ada bukan dengan tabel seperti ini. Teori yang ada gunakan harus disangkut pautkan dengan  hasil penelitian supaya hasilnya berkesinambungan “kata pak Jenius”
        “Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, hanya diam dan mengangguk . Meng-iyakan kehendak beliau.
Dengan perasaan lega, akhirnya sidang skripsi sarjana telah selesai dan  ditempuh dengan baik. Usai menghadap ketiga dosen penguji. Kemudian dosen pembimbing menutup kembali sidang skripsi pertanda telah usai.
Akhirnya saya bisa keluar juga dari ruangan yang saya anggap asing dan menengangkan itu. Perasaan lega, hening  itu akhirnya ku rasakan. Tetapi hening itu kurasakan hanya sejenak, ternyata saya harus menunggu kepastian apakah saya lulus ujian dan mendapat nilai berapa?. Perasaan nervous kembali menyerang, namun ini perasaan seperti ini tak sehebat sebelum sidang dimulai.
Sambil menunggu pengumaman, saya menyempatkan diri beristirahat duduk di kursi yang berderet peserta sidang (mahasiswa) dan  berbincang-bincang sembari menungggu giliran dipanggil untuk sidang. Ditengah sedang asyik berbincang-bincang dengan teman-teman sembari kubuka dan kubaca kembali skripsi ku. Inilah satu hal penyebab penyakit nervous yaitu bleng. ternyata dalam skripsi saya yakni pada bagian pembahasan hasil penelitian sudah dikaitkan dengan teori yang ada. Mendadak lupa karena efek nervous.  Hah,,, tak apalah yang penting selesai, no problem.
Tanpa terasa menunggu berjam-jam  hingga tibalah saat yang ditunggu-tunggu, seluruh peserta sidang dipersilahkan memasuki ruangan. Seluruh peserta sidang disuruh  untuk berbaris yang rapi dan mendengarkan pengumaman.
        Yang saya sebutkan namanya, silahkan maju satu langkah “kata ketua prodi”
        Tini Anadia, “panggil ketua prodi”
        ya, “sahut ku”, saya pun maju satu langkah
        selamat kamu lulus dengan nilai 78 (B)
Terasa bergetar seluruh tubuhku mendengar pengumuman itu, darah mengalir begitu cepat,,,seerrr seakan tak percaya. Hingga menarik nafas panjang  dan berkata “alhamdulillahhIrabaal alamiin”. Inilah buah dari perjuangan selama satu tahun lamanya menyusun skripsi, banyak cibiran dan perkataan yang seolah mengejek. Dan akhirnya dapat dibuktikan pda hari ini, Senin 14 januari 2013 dinyatakan lulus ujian sarjana dan menjadi sarjana baru.



Ingatkah Kau??

Ingatkah kau saat kau berdoa kepada Tuhan mu untuk di luluskan menjadi ASN. Ingatkah kau saat kau belajar siang malam supaya mampu menjawab...