hmmm,,,entah sudah
berapa kali atau mungkin tak terhitung lagi. Setiap kali pergi bersama, kemana
pun, dimanapun berjumpa dan dengan
siapa saja..
“kakaknya ya?”sedangkan aku hanya tersenyum,,,hmmmm J
“kakaknya ya?”sedangkan aku hanya tersenyum,,,hmmmm J
Yang ada dibenak ku
saat itu adalah “aduh tua amat ya”,
Ya Allah rasanya gak mungkin. Entah sudah kesekian kalinya terdengar ditelinga
ku, gak bisa dihitung lagi. Orang-orang melihat dari sisi
mananya, aku di bilang kakak, padahal face
ku gak tua-tua amat. Yah…gak apa-apa deh tetap menerima tanpa harus mengeluh. Karena sudah terlalu banyak orang yang bilang
begitu aku hanya bisa tersenyum.
Rasanya telinga ku
sudah peka dengan perkataan itu, tak ada kata lain yang ku dengar. Sedih sudah
pasti menyelimuti perasaan ku. Kemudian suatu waktu sehabis mandi dan berdiri
di depan cermin sambil berfikir
“apa iya, aku lebih tua di banding kakak ku”
“mengapa aku di panggil kakak, duh ada apa dengan muka ku?? sering cemberut, gak! terus kenapa aku di bilang kakak?”
“apa iya, aku lebih tua di banding kakak ku”
“mengapa aku di panggil kakak, duh ada apa dengan muka ku?? sering cemberut, gak! terus kenapa aku di bilang kakak?”
“ya sudah! jangan ambil pusing. keep smile”
Dari segi usia, aku
dan kakak ku bedanya 3 tahun. Lumayan
lama 3 tahun,,ehmmm berarti aku lebih dewasa 3 tahun dibanding kakak ku. Kata “dewasa”
lebih enak di dengar dari pada kata “tua”. Dari segi postur badan, memang agak
sedikit berisi di banding kakak ku yang badan nya lebih kecil dari badanku.
Positive thingking tetap harus ada untuk
menghilangkan sedikit kecewa karena di bilang kakak, Mungkin aku dibilang kakak
karena postur tubuhku yang lebih berisi dibanding kakakku.
Walaupun sudah
berusaha untuk tidak ambil pusing tetap saja muncul beberapa cabang pertanyaan
di otakku ketika untuk sekian kali ku mendengar kata itu. Dalam diam aku selalu
memikirkan “kata itu” tetapi tak tampak rasa kasian atau apalah sejenisnya dari
raut muka kakakku, atau Ia tak mengerti yang aku fikirkan sekarang. Sepertinya
kakak ku menikmati statusnya sebagai adik walaupun hanya dengan “kata”.
Kembali bermain
dalam fikirku, kakak atau adik tak masalah bagiku, yang terpenting bagi ku, AKU
adalah adik dan dia KAKAK ku. Orang berfikir aku adalah kakak, tak mengapa
bagiku. Terserah!!!
J J
J J
Sama kayak aku ��. Kita cuma bisa kasih senyum.
BalasHapusterimakasih telah berkunjung teman
HapusAq juga sering denger gt ngenes kadang apa karna aq punya anak dulu padahal kakaqu yg nikah duluan ya sudah lah nikmatin aja
BalasHapushehe.
Hapusterimakasih telah berkunjung teman
Sama hehe. Aku selisih 5 tahun sama kakak. Tapi banyak orang yg ngira aku anak pertama, syedihh rasanya huhu:'(
BalasHapusterimakasih telah berkunjung teman
Hapus